Kata Pengantar
Puji syukur kami
panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia,serta
taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Ancaman terhadap Negara dalam Bingkai
Bhinneka Tunggal Ika”.Meskipun banyak kekurangan didalamnya. Kami sangat
berharap makalah kami ini dapat berguna dalam menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai ancaman terhadap negara dalam bingkai Bhinneka Tunggal
Ika. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini mungkin terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Semoga makalah
sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan
yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan.
Ipuh,10 februari 2019
Penyusun
DAFTAR
ISI
COVER ................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR.......................................................................................... ii
DAFTAR ISI......................................................................................................... iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..............................................................................
1
1.2 Tujuan
........................................................................................
1
1.3 Manfaat ......................................................................................
2
BAB II PEMBAHASAN
2.1
Ancaman
Terhadap Integrasi Nasional............................................ 3
2.1.1
Ancaman Di Bidang Militer............................................ 4
2.1.2
Ancaman Nonmiliter...................................................... 4
2.2
Ancaman
dalam bidang IPOLEKSISBUDHANKAM....................... 5
2.2.1
Ancaman Di Bidang Ideologi.......................................... 5
2.2.2
Ancaman
di Bidang Politik............................................. 6
2.2.3
Ancaman di
Bidang Ekonomi.........................................
6
2.2.4
Ancaman di
Bidang Sosial dan Budaya............................
9
2.3
Peran
Serta
Masyarakat untuk Mengatasi Berbagai Ancaman
dalam Membangun Integrasi Nasional ............................................... 10
2.3.1
Contoh
Upaya Bela Negara di Lingkungan Keluarga............... 10
2.3.2
Contoh
Upaya Bela Negara di Lingkungan Sekolah................. 11
2.3.3
Contoh
Upaya Bela Negara
di Lingkungan Masyarakat........... 12
2.3.4
Contoh Upaya Bela Negara di Lingkungan Negara ................. 12
BAB III PENUTUP
3.1 Latar Belakang..................................................................................... 13
3.2 Saran.........................................................................................
13
DAFTAR PUSTAKA
.....................................................................................................
15
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Bhineka Tunggal
Ika adalah motto atau semboyan Indonesia. Frasa ini berasal
dari bahasa Jawa Kuna dan sering kali diterjemahkan dengan kalimat “Berbeda-beda
tetapi tetap satu”. Jika diterjemahkan per patah kata,
kata bhinneka berarti "beraneka ragam" atau berbeda-beda.
Kata neka dalam bahasa Sanskerta berarti "macam" dan menjadi
pembentuk kata "aneka" dalam Bahasa Indonesia.
Kata tunggal berarti "satu". Kataika berarti
"itu". Secara harfiah Bhinneka Tunggal Ika diterjemahkan
"Beraneka Satu Itu", yang bermakna meskipun berbeda-beda tetapi pada
hakikatnya bangsa Indonesia tetap adalah satu kesatuan. Semboyan ini digunakan
untuk menggambarkan persatuan dan kesatuan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang terdiri atas beraneka ragam budaya, bahasa daerah, ras, suku
bangsa, agama dan kepercayaan.
Kebhinekaan
Bangsa Indonesia merupakan sebuah tantangan bahkan ancaman. Adanya kebhinekaan
membuat penduduk Indonesia mudah berbeda pendapat dan mudah tumbuhnya perasaan
kedaerahan yang sempit sehingga sewaktu-waktu bisa menjadi ledakan yang akan
mengancam integrasi nasional atau persatuan dan kesatuan bangsa. Oleh karena
itu, semua warga negara harus mewaspadai segala bentuk ancaman yang dapat
memecah belah persatuan.
1.2
Tujuan
Tujuan
yang ingin dicapai dalam makalah ini adalah:
a.
Untuk
menjelaskan pengertian ancaman terhadap negara
b.
Untuk
menjelaskan
macam-macam ancaman terhadap negara
c.
Untuk
menjelaskan berbagai
ancaman yang ada di Indonesia
d.
Peran masyarakat untuk mengatasi berbagai ancaman
1.3
Manfaat
Dengan penulisan makalah ini semoga bermanfaat bagi:
a.
Memberi
pemahaman yang lebih mendalam tentang ancaman terhadap Negara dalam bingkai
Bhinneka Tunggal Ika
b.
Siswa sebagai
pengalaman membuat makalah yang baik dan benar.
c.
Siswa dapat
lebih memahami upaya untuk mengatasi berbagai ancaman yang ada di Indonesia
d.
Memiliki
kesadaran akan pentingnya integrasi nasional.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Ancaman
Terhadap Integrasi Nasional
Ancaman adalah setiap usaha dan kegiatan, baik dari
dalam negeri maupun luar negeri, yang dinilai membahayakan kedaulatan negara,
keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa.
Ancaman bisa berbentuk tindakan fisik atau nonfisik, baik secara
terang-terangan (menifest) atau secara tertutup (latent). Ancaman
bagi integrasi nasional tersebut datang dari luar maupun dari dalam negeri
Indonesia sendiri dalam berbagai dimensi kehidupan.
Posisi silang yang diberikan Tuhan kepada negara Indonesia tidak hanya
meliputi aspek kewilayahan saja,melainkan meliputi pula aspek-aspek kehidupan
sosial,antara lain:
1.
Penduduk Indonesia
berada diantara daerah berpenduduk padat di utara dan daerah berpenduduk jarang
di selatan.
2.
Ideologi Indonesia
terletak antara komunisme di utara dan liberalisme di selatan.
3.
. Demokrasi pancasila
berada di antara demokrasi rakyat di utara (Asia daratan bagian utara) dan
demokrasi liberalisme di selatan.
4.
Ekonomi Indonesia
berada di antara sistem ekonomi sosialis di utara dan sistem ekonomi kapitalis
di selatan.
5.
Masyarakat Indonesia
berada di antara masyarakat sosialis di utara dan masyarakat individualis di
selatan.
6.
Kebudayaan Indonesia
berada di antara kebudayaan timur di utara dan kebudayaan barat di selatan
7.
Sistem pertahanan dan
keamanan Indonesia berada di antara sistem pertahanan continental di utara dan
sistem pertahanan maritim di barat,selatan dan timur.
Secara
singkat ancaman yang dihadapi bangsa indonesiabaik yang berupa ancaman militer
maupun non-militer.
2.1.1 Ancaman Di Bidang
Militer
Suatu
negara yang melakukan agresi dikategorikan sebagai ancaman kedaulatan
negara,keutuhan wilayah ,dan keselamatan suatu bangsa.agresi ini mempunyai
bentuk-bentuk mulai dari yang berskala paling besar sampai dengan yang
terkecil. Invasi merupakan bentuk agresi yang berskala paling besar dengan
menggunakan kekuatan militer bersenjata yang dikerahkan untuk menyerang dan
menduduki wilayah negara lain. Bangsa Indonesia pernah merasakan pahitnya
diinvasi atau diserang oleh Belanda yang ingin kembali menjajah Indonesia
sebanyak dua kali,yaitu pada Agresi Militer I dari tanggal 21 juli 1947 sampai
5 agustus 1947 dan Agresi Militer II tanggal 19 desember 1948.
Selain
itu, bentuk lain ancaman militer yang sering terjadi adalah pelanggaran wilayah
yang dilakukan suatu negara terhadap negara lain. Hal ini juga pernah
dilakukan Indonesia. Ada negara yang pernah mengakui wilayah Indonesia sebagai
wilayah mereka. Bahkan kasus ini telah dibawa ke Mahkamah Internasional.
Sebagai negara yang memiliki wilayah yang sangat luas, tentu berpotensi terjadi
pelanggaran.
Ada pun ancaman militer yang
harus ditangani serius oleh Bangsa Indonesia adalah Pemberontakan Senjata. Pemberontakan bersenjata termasuk ancaman militer yang harus mendapat
penanganan yang serius. Pada dasarnya pemberontakan bersenjata yang terjadi di
Indonesia merupakan ancaman yang timbul dan dilakukan oleh pihak-pihak tertentu
di dalam negeri. Meskipun demikian, ada juga pemberontakan yang dilakukan
dengan dukungan dari pihak luar negeri baik secara material maupun persediaan
persenjataan dan dilakukan baik secara terbuka maupun secara tertutup.
2.1.2 Ancaman Nonmiliter
Ancaman nonmiliter adalah ancaman yang menggunakan faktor-faktor non
militer yang diniai mempunyai kemampuan yang membahayakan kedaulatan negara, keutuhan
wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman nonmiliter tidak
berbentuk fisik dan tidak terlihat. Faktor penyebab ancaman ini adalah pengaruh
negatif dari globalisasi. Contoh ancaman nonmiliter seperti pengaruh gaya hidup
(lifestyle) kebarat-baratan, sudah tidak mencintai budaya sendiri, tidak
menggunakan produk dalam negeri, dan sebagainya.
1.2
Ancaman di Bidang
IPOLEKSOSBUDHANKAM
2.2.1 Ancaman
di Bidang Ideologi
Secara umum
Indonesia menolak dengan tegas paham komunis dan zionis. Akibat dari penolakan
tersebut, tentu saja pengaruh dari negara-negara komunis dapat dikatakan tidak
dirasakan oleh bangsa Indonesia, kalaupun ada pengaruh tersebut sangat kecil
ukurannya. Akan tetapi, meskipun demikian bukan berarti bangsa Indonesia
terbebas dari pengaruh paham lainnya, misalnya pengaruh liberalisme. Saat ini
kehidupan masyarakat Indonesia cenderung mengarah pada kehidupan liberal yang
menekankan pada aspek kebebasan individual. Sebenarnya liberalisme yang
disokong oleh Amerika Serikat tidak hanya mempengaruhi bangsa Indonesia, akan
tetapi hampir semua negara di dunia. Hal ini sebagai akibat dari era
globalisasi. Globalisasi ternyata mampu meyakinkan kepada masyarakat Indonesia
bahwa liberalisme dapat membawa manusia ke arah kemajuan dan kemakmuran. Tidak
jarang hal ini mempengaruhi pikiran masyarakat Indonesia untuk tertarik pada
ideologi tersebut. Akan tetapi, pada umumnya pengaruh yang diambil justru yang
bernilai negatif, misalnya dalam gaya hidup yang diliputi kemewahan, pergaulan
bebas yang cenderung mengaruh pada dilakukannya perilaku seks bebas dan
sebagainya. Hal tesebut tentu saja apabila tidak diatasi akan menjadi ancaman
bagi kepribadian bangsa Indonesia yang sesungguhnya .
2.2.2 Ancaman
di Bidang Politik
Ancaman di
bidang politik dapat bersumber dari luar negeri maupun dalam negeri. Dari luar
negeri, ancaman di bidang politik dilakukan oleh suatu negara dengan melakukan
tekanan politik terhadap Indonesia. Intimidasi, provokasi, atau blokade politik
merupakan bentuk ancaman non-militer berdimensi politik yang sering kali
digunakan oleh pihak-pihak lain untuk menekan negara lain. Kedepan, bentuk
ancaman yang berasal dari luar negeri diperkirakan masih berpotensi terhadap
Indonesia, yang memerlukan peran dari fungsi pertahanan non-militer untuk
menghadapinya.
Ancaman yang berdimensi politik yang bersumber dari dalam negeri dapat berupa penggunaan kekuatan berupa pengerahan massa untuk menumbangkan suatu pemerintahan yang berkuasa, atau menggalang kekuatan politik untuk melemahkan kekuasaan pemerintah. Selain itu, ancaman separatisme merupakan bentuk lain dari ancaman politik yang timbul di dalam negeri. Sebagai bentuk ancaman politik, separatisme dapat menempuh pola perjuangan politik tanpa senjata dan perjuangan bersenjata. Pola perjuangan tidak bersenjata sering ditempuh untuk menarik simpati masyarakat internasional. Oleh karena itu, separatisme sulit dihadapi dengan menggunakan kekuatan militer. Hal ini membuktikan bahwa ancaman di bidang politik memiliki tingkat resiko yang besar yang mengancam kedaulatan, keutuhan, dan keselamatan bangsa.
Ancaman yang berdimensi politik yang bersumber dari dalam negeri dapat berupa penggunaan kekuatan berupa pengerahan massa untuk menumbangkan suatu pemerintahan yang berkuasa, atau menggalang kekuatan politik untuk melemahkan kekuasaan pemerintah. Selain itu, ancaman separatisme merupakan bentuk lain dari ancaman politik yang timbul di dalam negeri. Sebagai bentuk ancaman politik, separatisme dapat menempuh pola perjuangan politik tanpa senjata dan perjuangan bersenjata. Pola perjuangan tidak bersenjata sering ditempuh untuk menarik simpati masyarakat internasional. Oleh karena itu, separatisme sulit dihadapi dengan menggunakan kekuatan militer. Hal ini membuktikan bahwa ancaman di bidang politik memiliki tingkat resiko yang besar yang mengancam kedaulatan, keutuhan, dan keselamatan bangsa.
2.2.3 Ancaman di Bidang Ekonomi
Pada saat ini ekonomi suatu negara tidak bisa berdiri sendiri. Hal tersebut
merupakan bukti nyata dari pengaruh globalisasi. Dapat dikatakan, saat ini
tidak ada lagi negara yang mempunyai kebijakan ekonomi yang tertutup dari
pengaruh negara lainnya. Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses
kegiatan ekonomi dan perdagangan dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi
satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas
teritorial negara. Globalisasi perekonomian mengharuskan penghapusan seluruh
batasan dan hambatan terhadap arus modal, barang dan jasa. Ketika globalisasi
ekonomi terjadi, batas-batas suatu negara akan menjadi kabur dan keterkaitan
antara ekonomi nasional dengan perekonomian internasional akan semakin erat.
Globalisasi perekonomian di satu pihak akan membuka peluang pasar produk dari
dalam negeri ke pasar internasional secara kompetitif, sebaliknya juga membuka
peluang masuknya produk-produk global ke dalam pasar domestik.
Hal tersebut
tentu saja selain menjadi keuntungan, juga menjadi ancaman bagi kedaulatan
ekonomi suatu negara. Adapun pengaruh negatif globalisasi ekonomi yang dapat
menjadi ancaman kedaulatan Indonesia khususnya dalam bidang ekonomi
diantaranya:
a)
Indonesia akan dibanjiri oleh
barang-barang dari luar seiring dengan adanya perdagangan bebas yang tidak
mengenal adanya bataa-batas negara. Hal ini mengakibatkan semakin
terdesaknya barang-barang lokal terutama yang tradisional, karena kalah
bersaing dengan barang-barang dari luar negeri.
b)
Cepat atau lambat perekonomian negara
kita akan dikuasai oleh pihak asing, seiring dengan semakin mudahnya
orang asing menanamkan modalnya di Indonesia, yang pada
akhirnya mereka dapat mendikte atau menekan pemerintah
atau bangsa kita. Dengan demikian bangsa kita akan dijajah
secara ekonomi oleh negara investor.
c)
Timbulnya kesenjangan
sosial yang tajam sebagai akibat dari adanya persaingan
bebas. Persaingan bebas tersebut akan menimbulkan adanya
pelaku ekonomi yang kelah dan yang menang. Pihak yang menangakan
dengan leluasa memonopoli pasar, sedangkan yang kalah akan menjadi
penonton yang senantiasa tertindas.
d)
Sektor-sektor ekonomi rakyat yang
diberikan subsidi semakin berkurang, koperasi semakin sulit berkembang dan
penyerapan tenaga kerja dengan pola padat karya semakin ditinggalkan,
sehingga angka pengangguran dan kemiskinan susah dikendalikan.
e)
Memperburuk prospek pertumbuhan
ekonomi jangka panjang. Apabila hal-hal yang dinyatakan di atas berlaku
dalam suatu negara, maka dalam jangka pendek pertumbuhan ekonominya
menjadi tidak stabil. Dalam jangka panjang pertumbuhan yang seperti ini
akan mengurangi lajunya pertumbuhan ekonomi. Pendapatan nasional dan
kesempatan kerja akan semakin lambat pertumbuhannya dan masalah
pengangguran tidak dapat diatasi atau malah semakin memburuk. Pada
akhirnya, apabila globalisasi menimbulkan efek buruk kepada prospek
pertumbuhan ekonomi jangka panjang suatu negara, distribusi pendapatan
menjadi semakin tidak adil dan masalah sosial ekonomi masyarakat semakin
bertambah buruk .
2.2.4 Ancaman di Bidang Sosial
dan Budaya
Ancaman yang
berdimensi sosial budaya dapat dibedakan atas ancaman dari dalam, dan ancaman
dari luar. Ancaman dari dalam didorong oleh isu-isu kemiskinan, kebodohan,
keterbelakangan, dan ketidakadilan. Isu tersebut menjadi titik pangkal
timbulnya permasalahan, seperti separatisme, terorisme, kekerasan, dan bencana
akibat perbuatan manusia. Isu tersebut akan mengancam persatuan dan kesatuan
bangsa, nasionalisme, dan patriotisme. Ancaman dari luar timbul sebagai akibat
dari pengaruh negatif globalisasi, diantaranya adalah:
a)
Munculnya gaya hidup konsumtif
dan selalu mengkonsumsi barang-barang dari luar negeri.
b)
Munculnya sifat hedonisme, yaitu
kenikmatan pribadi dianggap sebagai suatu nilai hidup tertinggi. Hal ini
membuat manusia suka memaksakan diri untuk mencapai kepuasan dan kenikmatan
pribadinya tersebut, meskipun harus melanggar norma-norma yang berlaku di
masyarakat. Seperti mabukmabukan, pergaulan bebas, foya-foya dan sebagainya.
c)
Adanya sikap individualisme,
yaitu sikap selalu mementingkan diri sendiri serta memandang orang lain itu
tidak ada dan tidak bermakna. Sikap seperti ini dapat menimbulkan
ketidakpedulian terhadap orang lain, misalnya sikap selalu menghardik pengemis,
pengamen dan sebagainya.
d)
Munculnya gejala westernisasi,
yaitu gaya hidup yang selalu berorientasi kepada budaya barat tanpa diseleksi
terlebih dahulu, seperti meniru model pakain yang biasa dipakai orang-orang
barat yang sebenarnya bertentangan dengan nilai dan norma-norma yang berlaku
misalnya memakai rok mini, lelaki memakai anting-anting dan sebagainya.
e)
Semakin memudarnya semangat
gotong royong, solidaritas, kepedulian dan kesetiakawanan sosial.
f)
Semakin lunturnya nilai-nilai
keagamaan dalam kehidupan bermasyarakat.
5. Ancaman di Bidang Pertahanan
dan Keamanan
Pertahanan negara disebut juga pertahanan nasional adalah segala usaha untuk
mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah sebuah negaradan keselamatan segenap bangsa dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan
bangsa dan negara. Sedang, Keamanan merupakan
istilah yang secara sederhana dapat dimengerti sebagai suasana "bebas dari
segala bentuk ancaman bahaya, kecemasan, dan ketakutan.
2.3. Peran
Serta Masyarakat untuk Mengatasi Berbagai Ancaman dalam Membangun Integrasi Nasional
Bela negara
merupakan wujud keikutsertaan warga negara dalam mengatasi berbagai anacaman
dalam membangun integrasi nasional. Peran serata dan kesadaran masyarakat
mempunyai makna bahwa individu harus mempunyai sikap dan perilaku diri yang
tumbuh dari kemauan diri yang dilandasi keikhlasan/kerelaan bertindak demi
kebaikan bangsa dan negara Indonesia untuk mengatasi ancaman dalam membangun
integrasi nasional. Contoh upaya bela negara yang
dilakukan oleh kita semua di berbagai lingkungan, mulai dari lingkungan
keluarga, sekolah, masyarakat dan juga negara. Dan berikut ini beberapa contoh
upaya bela negara di berbagai lingkungan.
2.3.1
Contoh Upaya Bela Negara di Lingkungan Keluarga
a.
Mengembangkan sikap
saling mengasihi, saling menolong,saling menghormati dan menghargai antar
anggota keluarga.
b.
Menciptakan suasana
rukun, damai, dan harmonisdalamkeluarga.
c.
Membentuk keluarga
yang sadar hukum
d.
Menjaga kebersihan dan
kesehatan keluarga
e.
Saling mengingatkan
kepada sesama anggota keluarga apabila ada yang akan berbuat kejahatan,
misalnya : minum minuman keras di rumah dan lain sebagainya.
f.
Memberikan pengertian
kepada anak supaya cinta kepada tanah air dan mencintai produk-produk dalam
negeri
g.
Memberikan pengertian
kepada anggota keluarga agar selalu berusaha untuk selalu menggunakan
produk-produk dalam negeri
h.
Menjaga nama baik
keluarga dengan perilaku yang terpuji
i.
Saling mengingatkan
sesama anggota keluaraga untuk selalu patuh pada hukum yang berlaku
j.
Menciptakan keluarga yang
sadar dan patuh terhadap hukum/peraturan yang berlaku.
2.3.2
Contoh Upaya Bela Negara di Lingkungan Sekolah
a.
Meningkatkan imtaq dan
iptek
b.
Membudayakan GDN
(Gerakan Disiplin Nasional) di sekolah meliputi : budaya tertib, budaya bersih,
dan budaya kerja/belajar
c.
Mengembangkan
kepedulian sosial di sekolah, misalnya dengan keihklasan mengumplkan dana
sosial, infak, zakat, shodaqoh, untuk membantu warga sekolah yang membutuhkan.
d.
Kesadaran untuk
menaati tata tertib sekolah
e.
Menjaga nama baik
sekolah dengan tidak melakukan perbuatan yang berdampak negatif bagi sekolah
dan sebagainya
f.
Belajar dengan giat
terutama pada materi Pendidikan Kewarganegaraan
g.
Belajar dengan giat
supaya mendapatan prestasi yang baik
h.
Saling mengingatkan
sesama siswa apabila ada yang akan melanggar peraturan sekolah
i.
Menjadi siswa yang berprestasi
dan mengharumkan nama baik sekolah dan negara.
2.3.3
Contoh Upaya Bela Negara di Lingkungan Masyarakat
a.
Mengembangkan sikap
tenggang rasa dan tolong menolong antar warga negara masyarakat.
b.
Bersama-sama
menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat
c.
Meningkatan kegiatan
gotong royong dan semangant persatuan dan kesatuan
d.
Menjaga keamanan
lingkungan melalui kegiatan siskamling/ronda
e.
Menciptakan suasana
rukun, damai, dan tentram dalam masyarakat
f.
Menghargai adanya
perbedaan dan memperkuat persamaan
g.
Menjaga keamanan
kampung secara bersama-sama
h.
Selalu aktif dalam
kegiatan sosial seperti kerja bakti, dll.
2.3.4
Contoh Upaya Bela Negara di Lingkungan Negara
a.
Mematuhi peraturan
hukum yang berlaku
b.
Mengamalkan nilai-nila
yang terkandung dalam Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara
c.
Membayar pajak tepat
pada waktunya
d.
Mendukung program GDN,
GNOTA, dan wajib belajar 9 tahun
e.
Memperkokoh semangat
persatuan dan kesatuan bangsa
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Terbentuknya negara
Indonesia terjadi karena perjuangan seluruh bangsa. Sudah sejak lama Indonesia
menjadi incaran banyak negara atau bangsa lain, karena potensinya yang besar
dilihat dari wilayahnya yang luas dengan kekayaan alam yang banyak. Terbukti,
setelah perjuangan bangsa tercapai dengan terbentuknya NKRI, ancaman dan
gangguan sering muncul, mulai dari yang bersifat fisik sampai yang ideologis.
Meski demikian, bangsa Indonesia memegang satu komitmen bersama untuk tegaknya
negara kesatuan Indonesia. Dorongan kesadaran bangsa yang dipengaruhi kondisi
dan letak geografis dengan dihadapkan pada lingkungan dunia yangs serba berubah
akan memberikan motivasi dalam menciptakan suasana damai.
Cara agar dapat
menghadapi ancaman-ancaman tersebut, bangsa Indonesia harus memiliki kemampuan,
keuletan, dan daya tahan dalam mengahadapi berbagai ancaman. Kondisi atau
situasi dan juga bisa dikatakan sikon bangsa kita ini selalu berubah-ubah tidak
statik. Ancaman yang dihadapi juga tidak sama, baik jenisnya maupun besarnya.
Karena itu kita sebagai warga Indonesia harus selalu siap dengan kondisi serta
ancaman yang akan dihadapi.
3.2
Saran
Dengan
adanya wawasan nusantara, kita harus dapat memiliki sikap dan perilaku yang
sesuai kejuangan, cinta tanah air serta rela berkorban bagi nusa dan bangsa.
Dalam kaitannya dengan pemuda penerus bangsa hendaknya ditanamkan sikap cinta
tanah air sejak dini sehingga kecintaan mereka terhadap bangsa dan negara lebih
meyakini dan lebih dalam.
Untuk itulah perlu kiranya pendidikan yang
membahas/mempelajari tentang ancaman terhadap Negara dalam bingkai Bhineka
Tunggal Ika dimasukan ke dalam kurikulum yang sekarang diterapkan dalam dunia
pendidikan di Indonesia (misalnya pelajaran Kewarganegaraan, Pancasila, PPKn
dan lain - lain). Untuk masyarakat Indonsia, agar dapat menjaga makna dan
hakikat dari wawasan nusantara yang tercermin dari perilaku – perilaku sehari
hari misalnya ikut menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
Nuryadi,Tolib.2016.Pendidikan pancasila dan kewarganegaraan
untuk SMA/MA/SMK/MAK kelas x.jakarta:Kementrian dan Kebudayaan.
Indah. 2016. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Untuk SMA/SMK Semester 2. Karanganyar : Mitra Pustaka
Chandra,
Lussy. 2015. Makalah Ancaman dan Gangguan
yang Dialami Bangsa Indonesia dalam Mempertahankan Negara.https://lussychandra.blogspot.co.id/2015/09/makalah-ancaman-dan
gangguan-yang.html. Diakses 16 Februari 2018 pada waktu
19:31 WITA.
Pusptasari,
Dewi, dkk. 2017. Menelusuri Dinamika
Kehidupan Bernegara dalam Konteks Geopolitik Indonesia. Makalah SMA Negeri
1 Tanjung Selor
Suyasyafitri. 2016. Ancaman terhadap Negara dalam Bingkai
Bhinneka Tunggal Ika.https://ppknkelasxwithsyf.wordpress.com/2016/12/05/ancaman-terhadap-negara-dalam-bingkai-bhinneka-tunggal-ika/.
Diakses 16 Februari 2018 pada waktu 19:17 WITA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar