Iklan

Minggu, 17 Februari 2019

MAKALAH SEJARAH KERAJAAN-KERAJAAN ISLAM DI KALIMANTAN


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis penjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nyalah, makalah yang berjudul “Sejarah Kerajaan islam di Kalimantan dan Sulawesi” dapat terselesaikan sesuai waktu yang disediakan. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas yang diberikan. 
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, penulis mengharapkan adanya masukan baik itu saran ataupun kritik yang bersifat membangun, serta bimbingan lebih lanjut yang sifatnya membangun dari semua pihak demi sempurnanya makalah ini.
Akhir kata, penulis mohon maaf apabila dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan baik itu penulisan maupun penyusunan yang telah penulis lakukan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.


Ipuh, 15 Febuari 2019


           Penyusun


  

                                                 DAFTAR ISI     
COVER .................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR............................................................................................. ii
DAFTAR ISI........................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang............................................................................... 1
1.2   Tujuan ........................................................................................ 1
1.3  Manfaat  ...................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1     Sejarah Kerajaan Islam di Kalimantan............................................. 2
2.2     Kerajaan-Kerajaan Islam di Kalimantan.......................................... 3
2.2.1   Kerajaan Pontianak................................................................3
2.2.2   Kerajaan Banjar ..........................................................................3
2.2.3   Kesultanan Sambas......................................................................4
2.2.4   Kesultanan Pasir..........................................................................4

BAB III PENUTUP
3.1  kesimpulan............................................................................................... 5
3.2   Saran................................................................................,,......... 5


BAB I


PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Pada waktu islam berkembang diseluruh kepulauan Indonesia, Kerajaan majapahit yang beragama hindu diperintah oleh Brawija putera Angka Wijaya. Kerajaan tersebut kemudian mengalami keruntuhan, dan raja yang merobohkan kerajaan Majapahit ialah Raden Patah dengan delapan menterinya  Yaitu sunan Ampel, Sunan Giri, Sunan Drajat, Sunan Gunung Jati. Sunan Kudus, Ngundung Dan Sunan Demak. Mulai itulah agama islam disebar diseluruh Indonesia dan salah satunya ialah Kalimatan.
Di Kalimantan awalnya banyak berdiri kerajaan-kerajaan Hindu-Budha. Namun, karena penyebaran agama Islam yang mulai pesat dan luas hingga merambah ke daerah Kalimantan, maka banyak muncul Kerajaan-kerajaan Islam yang mulai berdiri. Entah karena Kerajaan Hindu-Budha yang beralih memeluk agama Islam, atau juga kerajaan-kerajaan yang telah berhasil ditaklukan dan mendirikan Kerajaan Islam sendiri.
Beberapa Kerajaan Islam yang ada di Kalimantan diantaranya ialah Kesultanan Pasir, Kesultanan Sambas, Kesultanan Banjar, Kesultanan Kartanegara dan lainnya. Oleh sebab itu hal inilah yang melatar belakangi penulis untuk mengambil judul Sejarah kerajaan Islam yang ada di Kalimantan, Khususnya Kalimantan Selatan.

1.2  Rumusan Masalah
            Menjelaskan sejarah tentang kerajaan-kerajaan islam yang ada di Kalimantan.

 1.3  Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini ialah untuk memenuhi tugas yang telah diberikan oleh guru pengajar. Selain itu pembuatan makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan dan ilmu serta pengetahuan tentang sejarah kerajaan-Kerajaan Islam yang ada di Kalimantan




BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Sejarah Kerajaan Islam di Kalimantan

Kerajaan Islam di Kalimantan awal mulanya terjadi karena Kerajaan Hindu berperang dengan kerajaan Islam, tetapi akhirnya kerajaan hindu menyerah diantaranya kerajaan hindu di Candi Laras dan Candi Agung  di Tanjung  Pura. Sebagian rakyat memeluk agama Islam termasuk sebagian rakyat dayak di pantai-pantai. Rakyat dayak yang telah masuk Islam , ialah yang sering disebut sebagai  dayak melayu, yang kebanyakkan di kuala kapuas, tumpung laung (barito) dan beberapa kampung melayu, sebenarnya mereka tetap suku dayak , hanya sudah memeluk agama islam.
Pangeran Samudra (suriansyah) pernah meminta seorang puteri bernama Biang Lawai untuk dijadikan istri. Biang Lawai, adalah adik Patih Dadar, Patih Muhur, dan mengijin perkawinan, hanya dengan perjanjian tidak akan di Islamkan. Mula-mula oleh Pangeran Samudra, disanggupi, tetapi sesudah sampai istana, putri itu dikabarkan diislamkan. Kabar tersebut sampai kepada Patih Muhur bersaudara, menimbulkan amarah Patih Rumbih dari Kahayan , Patih Muhur dari Bakumpai (barito)  ilmu gaib, berhasil merampas saudaranya kembali, Biang Lawai, dari istana sultan dan dibawanya ke Sungai katan.
Pangeran samudra memerintah balatentaranya untuk mencari perempuan tersebutdipedelaman. Tetapi karena balatentara patihn muhur sangat hebat, maka mundur lah balatentara sultan.
Patih  muhur dan patih rumbih mundur dan membuat pertahanandi taliu dikampung tundai. Sesudah itu mereka mundur lagi membuat pertahanan didanau karam bersebrangan dengan negeri goha kahayan. Mereka menyebrangi danau tersebut dan dipasang dundang, bambu yang diruncingkan dibawah jembatans ehingga   sewktu-wktu jembatan tersebut dapat diputuskan jika balatentara sultan lewatatas jembatan  dan luka-luka terkena bambu yang diruncingkan dibawahnya. Perahu-perahu mereka dapat dirampas  oleh patih rumbih ditengelamkan . sekarang tempat tersebut dinamai berayar yang artinay “berlayar”.
Diantara tempat pertempuran-pertempuran tersebut dengan bentengnya ialah sungai muhur (barito), parabingan, (pangkoh) bukit rawi, tewang pajagen, tewah, hulu kaspuas dan lain-lain.
Tentang tersebarnya agama islam dari banten  kedaerah kalimantan dapat kita baca artikel kerajaan islam dari banten di karang an R. Muchtadi dalam almanak muhamadyah 1357 H (1938) hlm. 166 dan 169, antara lain ditulis : aliudin sultan banten bergelar abu mufakir muhamad aliudin, dia beramah tamah dengan kompeni, dan mendapat kebebasan sisa utang kerajaan banten sebanyak 60.000 ringgit, bekas menempuh landak (tahun 1698 ditentukan , bahwa landak dan sukadana diserahkan pada kompeni. Daerah pantai barat kalimantan diperintah oleh sultan abdurahman yang mendirikan kota pontianak.
Sultan muhamad aliudin hanya berputera seorang saja dan meninggal ketika masih kanak-kanak tahun1786. Sultan zainal abidin dari banten memasuki landak, matan. Tahun 1699. Kapal kompeni /VOC dan 75 pecalang banten berlayar kesukadana diperintahkan oleh sultan agung (pangeran agung), keponakan sultan banten yang bergelar panebahan.
Sultan landak didibantu oleh orang bugis dapat merebut kembali daerahnaya . sehingga panebahan dapat dipukul mundur , dengan keluarganya melarikan diri ke anyer (banten). Landak dipegaruhi selama 80 tahun  (1699-1778).
2.2  Kerajaan-Kerajaan Islam di Kalimantan

Adapun Kerajaan-Kerajaan Islam yang ada di Kalimantan yaitu :

2.2.1 Kerajaan Pontianak

Kerajaan-kerajaan yang terletak di daerah Kalimantan Barat antara lain Tanjungpura dan Lawe. Kedua kerajaan tersebut pernah diberitakan Tome Pires (1512-1551). Tanjungpura dan Lawe menurut berita musafir Portugis sudah mempunyai kegiatan dalam perdagangan baik dengan Malaka dan Jawa, bahkan kedua daerah yang diperintah oleh Pate atau mungkin adipati kesemuanya tunduk kepada kerajaan di Jawa yang diperintah Pati Unus. Tanjungpura dan Lawe (daerah Sukadana) menghasilkan komoditi seperti emas, berlian, padi, dan banyak bahan makanan. Banyak barang dagangan dari Malaka yang dimasukkan ke daerah itu, demikian pula jenis pakaian dari Bengal dan Keling yang berwarna merah dan hitam dengan harga yang mahal dan yang murah. Pada abad ke-17 kedua kerajaan itu telah berada di bawah pengaruh kekuasaan Kerajaan Mataram terutama dalam upaya perluasan politik dalam menghadapi ekspansi politik VOC.
Demikian pula Kotawaringin yang kini sudah termasuk wilayah Kalimantan Barat pada masa Kerajaan Banjar juga sudah masuk dalam pengaruh Mataram, sekurang-kurangnya sejak abad ke-16. Meskipun kita tidak mengetahui dengan pasti kehadiran Islam di Pontianak, konon ada pemberitaan bahwa sekitar abad ke-18 atau 1720 ada rombongan pendakwah dari Tarim (Hadramaut) yang di antaranya dating ke daerah Kalimantan Barat untuk mengajarkan membaca al- Qur’an, ilmu fikih, dan ilmu hadis. Mereka di antaranya Syarif Idrus bersama anak buahnya pergi ke Mampawah, tetapi kemudian menelusuri sungai ke arah laut memasuki Kapuas Kecil sampailah ke suatu tempat yang menjadi cikal bakal kota Pontianak. Syarif Idrus kemudian diangkat menjadi pimpinan utama masyarakat di tempat itu dengan gelar Syarif Idrus ibn Abdurrahman al-Aydrus yang kemudian memindahkan kota dengan pembuatan benteng atau kubu dari kayu-kayuan untuk pertahanan. Sejak itu Syarif Idrus ibn Abdurrahman al-Aydrus dikenal sebagai Raja Kubu. Daerah itu mengalami kemajuan di bidang perdagangan dan keagamaan, sehingga banyak para pedagang yang berdatangan dari berbagai negeri.

2.2.2 Kerajaan Banjar
            Kerajaan Banjar terdapat di daerah kelimantan selatan yang muncul sejak kerajaan-kerajaan bercorak hindu yaitu Negara Dipa,Daha,dan Kahuripanyang berpusat di daerah hulu sungai Nagara di Amuntai. Kerajaan Nagara Dipa masa pemerintahan Putri Jungjung buih dan patihnya lembu Amangkurat,pernah mengadakan hubungan dengan kerajaan Majapahit. Mengingat pengaruh Majapahit sudah sampai di daerah Sungai Nagara, Batang Tabalung, Barito, dan sebagainya tercatat dalam kitab Nagarakertagama. Hubungan tersebut juga di buktikan dalam cerita Hikayat Banjar dan kronik Banjarmasin. Pada waktu menghadapi peperangan dengan Daha,Raden Samudera minta bantuan kerajaan demak sehingga mendapat kemenangan.sejak itulah Raden Samudera menjadi pemeluk agama Islam dengan gelar Sultan Suryanullah. Yang mengajarkan agama Islam kepada Raden Samudera dengan patih-patih serta rakyatnya ialah penghulu Demak. Kerajaan Banjar meluaskan kekuasaannya sampai sambas,batanglawai,sukadana,kotawaringin,sampit,madawi,dan sambangan.
            Pada abad ke 17 di Kerajaan Banjar ada seorang Ulama besar yang bernama Muhammad Arsyad bin Abdullah al-Banjari (1710-1812) lahir di martapura. Atas biaya Kesultanan masa sultan Tahlil Allah(1700-1745) pergi belajar ke Haramayn selama beberapa tahun. Sekembalinya dari haramayn ia mengajarkan fiqih atau syariah,dengan kitabnya Sabil al-Muhtadin. Ia ahli di bidang tasawuf dengan karyanya Khaz al-Ma’rifah. Mengenai rawayat, ajaran dan guru-guru serta kitab-kitab hasil karyanya secara panjang lebar telah dibicarakan oleh Azyumardi Azara dalam Jaringan Ulama Timur Tengah dan kepulauan Nusantara Abad XVII dan XVIII. Sejak wafatnya Sultan Adam,pada 1 november 1857, pergantian sultan-sultan mulai dicampuri oleh kepentingan politik Belanda sehingga terjadi pertentangan-pertentangan antara keluarga raja,terlebih setelah dihapuskannya Kerajaan Banjar oleh Belanda. Perlawanan-perlawanan terhadap Belanda itu terus menerus dilakukan antara tahun 1859-1863 oleh pangeran Antasari,Pangeran Deman Lemang,Haji Nasrundan lain sebagainya.
2.2.3 . Kesultanan Sambas

Kesultanan Sambas adalah kesultanan yang terletak di wilayah pesisir utara Propinsi Kalimantan Barat atau wilayah barat laut Pulau Borneo (Kalimantan)dengan pusat pemerintahannya adalah di Kota Sambas sekarang. Kesultanan Sambas adalah penerus dari kerajaan-kerajaan Sambas sebelumnya. Kerajaan yang bernama Sambas di Pulau Borneo atau Kalimantan ini telah ada paling tidak sebelum abad ke-14 M sebagaimana yang tercantum dalam Kitab Negara Kertagama karya Prapanca. Pada masa itu Rajanya mempunyai gelaran "Nek" yaitu salah satunya bernama Nek Riuh. Setelah masa Nek Riuh, pada sekitar abad ke-15 M muncul pemerintahan Raja yang bernama Tan Unggal yang terkenal sangat kejam. Karena kekejamannya ini Raja Tan Unggal kemudian dikudeta oleh rakyat dan setelah itu selama puluhan tahun rakyat di wilayah Sungai Sambas ini tidak mau mengangkat Raja lagi.

2.2.4  Kesultanan Pasir

Dahulunya rakyat dayak pasir, diperintahkan oleh kepala-kepala dari rakyat dayak sendiri  ada seorang kepala suku dayak yang sangat berpengaruh , yang bernama tamanggung tokio, mengusulkan agar didaerah daerah dikepali oleh sorang kepala suku dan untuk itu diminta sultan yang dekat tempat tinggalnya. Mereka telah berangkat  dengan perahu yang penuh bermuatan emas  dan perak, yang dianugrahkan kepada nya kepada raja yang baru , mereka telah pergi ke utara dan selatan, tetapi tak ada mendapat  seorangpun yang dipandang cakap. Tamanggung tokio sangatlah sedih sampai tidak minum dan makan , kemudian dalam mimpinya ia melihat seorang tua yang berkata kepadanya.



BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa awal mulanya Kerajaan Islam di Kalimantan terjadi karena Kerajaan-Kerajaan Hindu-Budha dapat ditaklukkan oleh kerajaan Islam sehingga agama Islam menyebar hingga ke seluruh Nusantara, salah satunya Kalimantan. Di Kalimantan, Kerajaan Islam juga menyebar akibat kekalah Kerajaan Hindu-Budha yang kemudian digantikan oleh Kerajaan Islam. Salah satu Pangeran yang berjasa dalam penyebaran Kerajaan Islam di Kalimantan Ialah Pangeran samudera. Hal itu terjadi karena pangeran Samudera menikahi seorang Puteri dari Kerajaan Hindu-Budha yang kemudian diIslamkanoleh Pengeran samudera dan hal itu mengakibatkan kemarahan dari saudara-saudara sang Puteri dan mengakibatkan terjadi perperangan dan pertumpahan darah. Dari sanalah kemudian muncul kerajaan-kerajaan Islam yang tersebar akibat kekalah kerajaan Hind-Budha tersebut.
Adapun Kerajaan-Kerajaan Islam yang ada di Kalimantan yaitu Kerajaan Pontianak, Kerajaan Banjar,Kesultanan Pasir,Kesultanan Kota Waringin,dan lain-lain.

 3.2  Saran
Dari beberapa paparan dan kesimpulan yang dijabarkan, saran yang dapat penulis sampaikan adalah semoga dengan mengetahui sejarah perkembangan Islam di Kalimantan kita dapat menghormati dan menghargai dan menjalankan syariat islam karena hasil jerih payah mereka dalam menegakkan Islam di daerah Kalimantan walaupun harus berkorban nyawa dalam memerangi kerajaan Hindu-Budha yang pernah menguasai daerah-daerah di Kalimantan.










                 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Makalah Seni Budaya Anyaman Bambu

KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta nikmat-Nya sehingga kami dapat me...